Minggu, 22 Agustus 2010

Presiden Memecat Dirinya Sendiri

"Berdasarkan pernyataan Mensesneg Sudi Silalahi, SBY tidak ikut campur dan tidak tahu menahu dalam pemberian grasi. Ini berarti Presiden sudah memecat dirinya sendiri sebagai kepala negara. Bagaimana mungkin presiden tidak tahu kebijakan yang sangat strategis yang dilakukan anak buahnya,"

tekape gan http://rakyatmerdeka.co.id/news.php?id=1857

Kamis, 21 Januari 2010

Dasar Biadab

Setelah renovasi pagar istana senilai 22,5M Rupiah, sekarang pengadaan komputer 16 juta rupiah/unit. Emang dasar biadab. Giliran diminta uang buat membeli meja kursi sekolah kagak mampu.



Kenapa ngga sekalian aja bikin anggaran Rp5M untuk ngeluasin kuburan ente-ente nanti yang bakalan sempit karena makanin duit rakyat!?!?

(copas dari status facebook seseorang)

Minggu, 17 Januari 2010

Gua dijebak!!!

Pernah gak elo ditipu, dikadalin, dijerumuskan oleh dua orang yang paling loe percaya, loe sayang, dan loe hormati di seluruh dunia ini; bokap-nyokap loe.
Gua pernah!
Ini adalah tipe konspirasi terencana paling licik dan paling “licin” abad ini.
Gini nih ceritanya…

Mendjidjikkan dan Tiada Berboedi Loehoer

Pernyataan (implisit)
  • Para pejabat di negara-negara maju menggunakan kendaraan dengan anggaran harga di bawah 500 juta Rupeeah.
  • Di suatu negara bernama Endonezwah, para pejabatnya diberikan mobil seharga 1,3 Miliar Rupeeah
  • Harga satu (1) mobil tersebut bisa untuk membangun tiga (3) gedung sekolah.

KARAWANG BEKASI


Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Obama pahlawan NASIONAL ..


Pager makin tinggi

Jika Anda melewati sepanjang Jl Veteran, Jl Juanda dan Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pasti akan melihat suasana beda. Tampak berdiri kokoh pagar setinggi kurang lebih 3 meter mengelilingi kompleks Istana Presiden.

Pembangunan pagar tersebut telah berlangsung beberapa bulan terakhir. Saat pembangunan pagar yang memisahkan kompleks Istana dengan ruang publik ini berlangsung, ratusan seng dipajang untuk menutupi proses pembangunan. Tapi kini, pagar besi kokoh tersebut sudah bisa dinikmati.